WAHAI LALAT DI UDARA

I'm going to blabber. No, i mean rant. Whatever. I really hate being confused. At this time, when you read these unimportant post, i'm willing to let you curse me! Or anything which is bad.

Hello. Ini akan menjadi tulisan pendek. Aku tahu kalian senang (selama ini aku nulis panjang bagai ular tangga kan? Iya aku tahu).

Berkreasi. Manusia tanpa kreasi? Ya tetap manusia tapi.... hmm aku analogikan seperti manusia nggak mandi 7000 hari!  Nggak seger alias butek banget kan? Nah itu dah manusia tanpa kreasi. Oke cukup prolog krupuknya.

Beberapa jam lalu, aku melihat tampilan blogku yang sudah hampir dua tahun (kalau tidak salah) tidak pernah aku kotak-katik. Aku membiarkan background dan segala tetek-bengeknya begitu. Bagai mayat lalat yang terselip di lemari, lumayan enek dilihat bukan? Kemudian muncullah ide instan kurang brilian untuk menyunting tampilan blog. Aku pencet semua setting yang tersedia. Tahulah ya penyunting amatiran. Saking udah juuuuuaaaaaraaaang ngotak-ngatik blog tercinta, aku pede aja, tanpa ba bi bu be brok jari aku menari di atas mousepad.

Setelah mengedit segala macam hal yang menurutku cukup untuk mengubah tampilan dari si Blogbellku ini, aku klik deh "lihat blog". Terbitlah tampilan blog yang baru. Aku cermati dari atas sampai bawah, "widiw mayan nih" komenku sendiri. Selanjutnya, aku pilih salah satu post. DANNNNNNNNNNN, I DIDN'T FIND ANY COMMENTS THERE! WOHOOOO mataku grogi geter-geter. Seketika jari aku mengemban profesi setrikaan, bolak-balik, mondar-mandir di atas mousepad. Menelusuri post yang lainnya, semua komentar yang ditinggalkan oleh para netijen berhargaku pun nihil. HIKS.

Aku googling cara ngembaliin komentar. Sudah aku lakukan, menurut aku, aku sudah maksimal (di tengah malam buta ini) mencari tahu dan mengimplementasikan cara-cara yang disebutin di Abang Google. Sampai detik ini masih belum bisa balik dong :") Komentar-komentar tersebut, apalagi yang udah dari jaman baheula itu berarti banget buat aku! Beneran deh, masa mereka aku suruh recomment gitu? Gile aje.

Menyalahkan diri sendiri dan lalat di udara pun tak ada gunanya, sebab di kosan Odie (where i located now) nggak ada aktivitas penerbangan yang dilakukan para lalat. Maaf ya jadi bawa-bawa lalat. Tapi ini kebiasaan burukku. Kalau ada sesuatu kebanyakan menatap lalat dengan tatapan sinis, seakan-akan mereka trouble makers sesungguhnya. Wkwkw. Maaf Lat!

Kesimpulannya, kalau kalian memutuskan untuk melakukan perubahan, yakinlah dengan apa yang hendak kalian ubah. Jangan sampai menyesal atau bahkan menyalahkan lalat di udara seperti aku :") こんばんわ!

Comments

Popular posts from this blog

New normal Dicetuskan, Masyarakat Sudah Disiapkan?

"Kiri, Pak!" [PART.1]

Her Name Yola