Posts

Showing posts from 2016

Naray (p. 2)

Image
Vanka menggaruk kepalanya tanda bingung. “Ah lupakan.” Kataku pura-pura manis. Aku melanjutkan percakapanku dengan diriku sendiri, dia ini anak tetangga yang melaporkan orang tuaku ke polisi. Mengapa ia tahu aku di penjara? Apakah nyalinya sebesar itu untuk menemuiku? ***** Aku berada di mobil Vanka. Kami sudah dalam perjalanan selama 30 menit dan aku bahkan tak tahu ke mana tujuan kami. Tapi aku sudah biasa dengan hidup tanpa arah, jadi kunikmati saja. Sepanjang perjalanan, Vanka menanyaiku dengan pertanyaan tak penting. Aku menjawab ketika aku mau saja, saat kurasa aku muak dengan pertanyaannya aku akan membungkam mulutku, dan ia hanya tersenyum melihat tingkah anehku. Yang aneh aku atau dia? Sepertinya dia. “Oh iya Naray, sesudah bebas ini kau ingin melakukan apa? Apakah meraih cita-citamu yang sempat tertunda?” tanyanya sambil fokus menyetir. Aku menyeringai. Aku tahu dia tidak ingin mengetahui cita-citaku. “Cita-citaku sudah tercapai.” Jawabku singkat. “Memangnya c

Naray (p. 1)

Image
Namaku Ekshita Naray Suteno. Namaku berasal dari bahasa Sansekerta, kecuali Suteno-nya, ya itu nama akhir dari nama Ayah. Namaku kalau diartikan adalah harapan yang tak terpatahkan. Ekshita artinya tak terpatahkan, sedangkan Naray artinya harapan. Bunda selalu menceritakan arti namaku di masa taman kanak-kanakku, sebelum aku tidur. Perasaan yang muncul setelah diberi tahu tentang arti namaku adalah antusias yang melejit. Setelah memberi tahu arti namaku Bunda selalu bilang bahwa “suatu hari nanti kamu akan menjadi harapan bagi setiap orang, khususnya bagi pangeran yang kelak menantimu” untuk seorang anak TK, hal itu   merupakan kalimat dongeng yang paling indah. Sejak mendengar kalimat itu aku selalu antusias bangun pagi, aku selalu siap menghadapi hari, aku   selalu siap menepis kekalahan. Sampai pada saat di mana aku memandang kenyataan   meruntuhkan semua kalimat indah yang dituturkan Bunda semasa aku kecil, hidupku hancur. “Naray!” seru perempuan berbadan tegap. Ras

Dure Beach on Point

Image
22 Desember 2016, Kamis. Sebelum tanggal 22, grupnya 12 IPA di FB rame parah! Mereka menyusun berbagai rencana untuk liburan bersama yang akhirnya disambut dengan kegagalan karena berbagai alasan. Tanggal 21-nya, Surya, Cindy, dan Iwan, ngajakin pergi ke pantai lagi. Kayaknya mereka nggak lelah buat ngebujuk temen-temen supaya mau ikut. Beberapa orang pun mau terlibat dalam liburan dadakan ala 12 IPA. Hari H pun tiba. Aku berangkat dari rumah menuju rumah Esteti (oke, dia bukan warga 12 IPA- pacar Surya). Dari rumah Esteti aku nemuin dua bocah ilang yaitu Iwan dan Alfridho (becanda oom!). Kami berempat berangkat mengendarai motor masing-masing. Tujuan selanjutnya adalah ke TH- Tomorrow Hope untuk menjemput pasukan-pasukan 12 IPA lainnya. Sampainya di TH, gerbangnya cuma ditutup tapi ga dikunci, keadaan yang bisa kami saksikan hanya sepi. Aku memanggil nama teman-teman yang tinggal di TH dari luar gerbang tetapi nggak ada jawaban. Muncullah seorang bapak-bapak. Langsung aja deh a

QnA

Image
Jumat, 2 Desember 2016 tepatnya waktu jam mapel terakhir, mapel mtk, dikelas ngadain permainan. Permainannya cukup menarik. Aku gatau nama spesifik permainannya, jadi aku namain sendiri aja ya wkwkwk namanya QnA (questions and answers). Cara mainnya, tiap orang tulis nomor berdasarkan jumlah peserta yg ada. Kalau di kelasku kan ada 26 orang ditambah satu guru jadi 27 orang. Tiap orang nulis nomor 1-26 di kertas yg udah dibagiin. Untuk apakah gerangan nomor-nomor itu ditulis? 27 orang minus diri sendiri jadi 26 orang itu bakal ngasih pertanyaan. Pertanyaan apa? Apapun! Nah loh jongor loh! 😂 Formasi tempat duduk saat itu adalah melingkar, cukup mendukung lah. Singkatnya, kertas punyaku yg udah aku kasi nama, aku oper ke temen sebelahku, mereka temen sebelahku bakal ngasi pertanyaan di kertasku lalu mengoper ke temen sebelahnya, dan begitu seterusnya sampai 26 nomor di kertas pribadi lengkap dengan kumpulan pertanyaan. Sang presenter pun beraksi. Waktu itu presenter -nya adalah Yok

Bunda Elang's Birthday

Image
Hari ini tanggal 11 November *yaiyalah siapa yg gatau* oke oke, hari ini hari ultah wali kelas 12 IPA. Untuk merayakan hari ini dibutuhkan rentetan rencana setengah matang dan modal nekat sekaligus kreativitas dadakan. Mau tahu apa aja? Siapa tahu bisa jadi referensi buat hari ultah gurumu. Sayangi gurumu, minum yak**lt tiap hari (sambungan error). Ignore it! 1. Rencana awal disampaikan oleh Mamih-nya 12. IPA. Kalau inget rencananya dia, bikin hati linu dan otak deg-deg-ser. Mamih bilang, mending ngasi kado "baju basket" dengan dibubuhi tanda tangan para pemainnya. Fyi , wali kelasku hobi nonton basket. Hobi berat. Nah, aku mikir pas mamih bilang gitu, secara ultahnya wali kelasku udah ga lama lagi dan bayangin aja perlu koneksi dan waktu yang nggak lama buat ngewujudin impian sang mamih. Ayolah mamih, rasional dikit wkwkwk. Sebenernya ga mustahil sih buat ngewujudin itu, tapi sayangnya waktu terus melahap hari dan membuat itu sangat mustahil. Kesimpulan, rencana perta

The boys

Image
Rivaldo. Kami kenal sejak kelas 7 SMP. Dulu, cowok ini berperawakan kurus, tinggi, dan bungkuk. Aku inget banget dulu dia suka banget pake jaket warna item. Kami sering berangkat bareng. Ada tiga macam kategori berangkat bareng ala kami: Pertama, dia dianter mamanya sampe rumahku, terus kami bareng naik motorku lalu motorku kami parkir di daerah Pilang (karna dulu sekolah ga bolehin bawa motor, tapi ya tetep aja kami kadang sering ngeyel). Akhirnya kami naik angkot deh menuju Krian. Kedua, dia bawa motor sendiri terus dia jemput aku di rumahku. Kami berangkat bareng. Kalo dia udah bawa motor bisa jadi kami markirin sampe Pilang doang atau seringnya dia nerobos Pilang sampe akhirnya kami nyampe Krian dengan motor beatnya. Bener-bener keras kepala. Dia kalo ngendarain motor ngebut abis, 11:12 lah sama aku. Waktu itu muka aku udah amburadul banget lah setelah turun dari motor bareng dia, tapi asik kok. Ketiga, kami dianter mama kami masing-masing sampe Pilang, terus kami

(UN)IMPORTANT FANTASY

Image
Hari Jumat, minggu lalu waktu pelajaran PJOK, para ranger 12 IPA berkoloni di pinggir lapangan basket. Pada waktu itu r angers (sebutan yg aku kasi buat para cewek di kelasku, anggotanya hanya 8 orang) 12 IPA habis main basket. Entah mengapa permainan basket waktu itu mengundang tawa yg berlebihan sampai perutku mules. Aku pikir selesai basket tawa yg ada akan berangsur hilang dengan sendirinya. Tapi aku salah. Seseorang memulai cerita, lebih tepatnya berandai-andai, aku lupa siapa yg mulai duluan khayalan tersebut. Isi khayalannya itu berhubungan dengan cita-cita setiap dari kami. Dalam khayalan itu kami berandai sedang berada si sebuah pesawat. Kemudian situasi pesawat mulai kalang kabut menuju kebinasaan. Suasana pesawat mulai tidak bisa dikendalikan. Kami rangers 12 IPA yg lagi ada di sana dengan berbagai macam profesi mulai beraksi. Angelica sebagai dokter mengobati para penumpang yg terluka, salah satu penumpang yg dia obati adalah Vilia (aku). Aku nggak yakin orang