PRAY






Yuhuuu! Aku bakal bahas tentang DOA atau bahasa Inggrisnya PRAY.Lebih spesifiknya aku bakal ceritain bagaimana sikap doa yang benar. Sebelum aku ngasi tahu tentang sikap doa yang benar, kalian bisa baca dulu referensi ayat alkitab berikut:
Lukas 18:9-14
Yakobus 5:13-18
Matius 18:3
Gimana nih sikap doa kamu selama ini? Udah benar apa belum? Aku yakin banyak dari kita mungkin bingung bahkan bertanya-tanya dan belum dapet jawabannya, Gimana ya cara doa yang benar?Aku dulu juga gitu kok, kita sama tahu! Mungkin dengan aku ngebagiin sedikit review dari chapel dan sharing bersama guruku ini, kalian bisa nemuin jawabannya.

Sebelum kalian tahu sikap doa yang benar, kalian mesti tahu kenapa kalian harus berdoa. Kira-kira kenapa hayo? 

Ada beberapa jawaban nih, antara lain:
Pertama, doa itu wujud pelayanan kepada Allah (Lukas 2:36-38). Kita berdoa karena Allah memerintahkan kita untuk berdoa (Filipi 4:6-7). Kalo yang ini menurut hasil riset aku di google:
1.      Doa membawa pertobatan
2.      Doa menghancurkan keegoan kita
3.      Doa membuat kita mau menerima kehendak Tuhan

Sekarang masuk ke intinya ya. Bagaimana sikap berdoa yang benar?

1.   Kalau berdoa  jangan berpusat pada diri sendiri. Seperti tercantum padaLukas 18:11-13, (11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;(12) aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. (13) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihinilah aku orang berdosa ini.

Orang Farisi itu berpusat pada dirinya sendiri dan kebanyakan menganggap dirinya benar. Seringkali kita berdoa seperti orang Farisi sadar atau nggak sadar, kadang-kadang juga berdoa seperti pemungut cukai. Sebenarnya tidak ada orang benar di dunia ini, yang ada adalah kita yang dibenarkan Allah. Jadi, seharusnya kita nggak pantas buat bermegah diri atas apa yang sudah kita perbuat, kita cuma orang yang berdosa yang oleh anugrah Tuhan diselamatkan.

2.   Ketika berdoa kita harus memiliki kerendahan hati. Seharusnya kita lebih bersikap tahu diri seperti pemungut cukai, baca kembali Lukas 18:13. Lihat apa respon yang Tuhan katakandi Lukas 18:14, Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.Jadi, Tuhan nggak butuh kita orang yang tinggi hati, karena kita dapat melakukan segala hal juga karena kekuatan Tuhan, Jadi masih mau ngebanggain diri sendiri?

3.   Inti dari Yakobus 5:13-18 adalah mengaku semua dosa dan memiliki iman saat berdoa. Pertanyaannya, bagaimana dengan doa anak kecil yang  kalau bicara nggak mau ngaku dosa terus ceplas-ceplos pas berdoa?Coba baca Matius 18:3. Sebenarnya, Tuhan ngelihat hati setiap kita. Tuhan nggak butuh kata-kata puitis kita setiap kali kita berdoa, yang Tuhan mau hati kita yang tulus untuk berkomunikasi atau berhubungan intim dengan-Nya.

Doa paling sempurna yaitu yang pernah Yesus pernah ajarkan, DOA BAPA KAMI. Doa itu sempurna karena isi doanya disempurnakan oleh pribadi yang sempurna. Bukan berarti kita harus terus menerus doa bapa kami supaya doa kita disempurnakan. Sekalipun kita berdoa bapa kami terus menerus, doa tersebut tidak akan hidup tanpa disertai pengakuan dosa, pertobatan, iman, dan penyangkalan diri.

Orang berdosa seperti kita mau apapun isi doanya tetap tidak sempurna, hanya Kristus yang menyempurnakannya. Hanya doa orang benar yang disempurnakan Allah, bukan berarti kita benar tetapi Allah yang membenarkan kita melalui kematian dan kebangkitanNya.

Ketika kita berdoa, kita berdoa bukan tentang kita, siapa kita, bagaimana kita, tapi menceritakan kemurahan Allah, kesetiaan Allah, anugrah Allah, dan belas kasihan Allah dalam hidup kita. Doa itu sama seperti ketika kita meminta sesuatu ke orang tua kita, yang dibutuhkan adalah komunikasi sehingga tercipta hubungan intim, sekalipun terkadang orang tua sudah tahu apa yang kita perlukan. Doa justru mampu menghidupkan kehidupan kita, mengajarkan kita menyangkal diri dan merendahkan diri.

Comments

Popular posts from this blog

New normal Dicetuskan, Masyarakat Sudah Disiapkan?

"Kiri, Pak!" [PART.1]

Her Name Yola