Tentang Kemarin
Kemarin matahari teman kita
Kemarin duka sementara buta
Kemarin senyummu bermekaran jelita
Sekarang mendung bermegah
Sekarang janji-janji terludah
Sekarang berurai pesta amarah
Sekarang tawa tak lagi meriah
Mengapakah wahai budak perasaan?
Mengapakah kepandiranmu menawan?
Mengapakah hatimu layaknya kuman?
Begitu menjijikan!
Menyaput presensimu adalah tepat
Tak perlu mengumpat, hanya perlu melumat
Kekenesanmu telah tamat
Jangan mendekat wahai tulus duplikat!
Comments