Dear Juniors
Dear Juniors,
Ini surat cinta aku buat kalian, yang akan menginjak masa awal perkuliahan. Entah bagi kalian masa itu adalah masa-masa yang kalian nantikan atau cuma sekadar ada dalam kehidupan kalian, yang penting aku bersyukur kalian akan ada di tahap ini.
Kuliah. Aku baru melewati dua semester, tapi setidaknya sudah ada yg aku lewati dan dibagikan ke kalian. Jangan pikir aku akan sharing tentang keribetan ospek universitas/ fakultas, itu nggak akan terjadi, biarlah kalian merasakannya sendiri. Hmm aku kasi satu clue deh buat yang bakal ospek, "pura-pura budek aja". Udah itu aja :)
Kuliah bener-bener beda banget dari jenjang-jenjang pendidikan yang lain. Kalian, para maba, akan berusaha menyelami fase kehidupan perkuliahan dengan cara belajar dan bersosialisasi dengan semua orang. Tapi jangan takut, kalian pasti bisa melaluinya! Jalani saja prosesnya dengan baik.
Sebelum memutuskan melanjutkan sekolah, kalian pasti memiliki impian yang mengantarkan kalian sampai pada jurusan yang kalian masuki saat ini. Kalaupun nantinya ada yang salah jurusan atau belum dapat passion pas kuliah, it's okay then. Masih ada waktu buat mengeksplor dirimu. Yang perlu diingat adalah ketika kalian sudah memutuskan untuk kuliah, anggap kuliah itu sebagai pertandingan, masalah menang atau kalahnya saat menjalankan pertandingan, kalianlah yang menentukan!
Sebenarnya aku nulis ini terinspirasi lewat sharing kelompok kecil di mana aku belajar dan bertumbuh, nama kerennya CG alias connect group dan aku inget sama kalian, para junior yang bakal menginjak masa perkuliahan.
Kenapa kuliah diibaratkan sebagai pertandingan? Karena kuliah itu ga gampang dan pasti saat kuliah kalian punya goals yang mau dicapai, bukan? Makanya aku ibaratin sebagai pertandingan. Aku dan kalian statusnya sama, "peserta pertandingan" atau mahasiswa. Nah kalau sudah tahu kuliah merupakan pertandingan apa yang harus dilakukan?
1. Harus punya tujuan. Tujuan kalian kuliah itu apa? Kalau nggak ada tujuan ngapain kuliah? Mau ikutin alur aja? Harus punya tujuan. Pikirkan tujuan kalian dari sekarang biar kalian ada bayangan bagaimana mencapai tujuan yg udah kalian rencanakan.
Kalau tujuanku pertama kali kuliah adalah supaya bisa banggain ortu terus bisa kerja dan hidup mandiri. Tapi setelah menjalaninya, walaupun belum 1/2 jalan, aku udah ngedapetin banyak hal. Bagaimana Tuhan membentuk karakter aku melalui perkuliahan yang bikin aku jalan terus maju dan ingat sama tujuanku walaupun proses yang aku alami nggak enak.
Salah satu contohnya saja, kalau sudah nggak minat dengan jurusan, besar kemungkinan menoleransi diri kita sendiri untuk males-malesan atau berusaha lepas dari tanggung jawab. Sebenarnya kalimat di atas medeskripsikan kondisi diriku sendiri. Menurutku, aku nggak minta Tuhan ngizinin aku kuliah di jurusanku saat ini kok. Aku berusaha nyalahin keadaan, setelah aku sadar ternyata ya salahku sendiri kenapa sengak banget ngambil jurusan ekstrem yang nggak pernah aku pelajari sebelumnya. Wkwkwk. Sikap hatiku yang jelek tadi berdampak pada proses pembelajaran.
Pernah kejadian waktu itu aku lagi bengong di kelas kaiwa. Kelas kaiwa itu kelas percakapan dalam jurusan Sastra Jepang. Tiba-tiba, Sensei tercinta nyuruh aku baca buku yang lagi dipelajari dan menerjemahkannya. Waktu itu masih semester satu, aku masih membaca dengan terbata-bata dan bodohnya, karena aku menganggap dosen itu baik bak malaikat aku nggak nerjemahin buku milikku. Di saat aku nggak bisa nerjemahin dan bala bantuan (bisikkan teman-teman kanan kiri depan belakang) tak kunjung datang, akhirnya aku ngaku aku nggak tahu arti yang ada di buku. Ya kalian bisa tebaklah ya apa yang dilakuin dosen itu. Ya jelas dicecar sampe ke akar-akar. Pulang dari kampus, aku dengan kadar cengeng tinggi pun menangis. Waktu itu teman kamar kosku berusaha menghibur.
Entah bagaimana aku teringat tujuanku kuliah, aku menyadari kalau aku salah. Akhirnya, aku mengumpulkan kerajinanku untuk menerjemahkan buku kuliah. Minggu depannya aku dapat giliran baca dan nerjemahin pun aku udah bisa dan aku bisa lihat dosennya tersenyum simpul.
Nah itu yang penting adik-adikku sayang, kalau habis dimarahin jangan nyari pembenaran diri sendiri, tapi cari apa yang salah dalam dirimu dan perbaiki! Korek memorimu untuk mengingat tujuan awalmu kuliah dan hal itu bisa mendorong kalian supaya semangat kalian nggak kendor dengan ocehan para dosen.
Ada sebuah kutipan yang berhubungan sama tulisanku kali ini "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi."
2. Latihan. Latihan ini bisa diterapin ke banyak hal. Latihan saat belajar, latihan bersosialisasi dengan orang-orang baru, latihan menghargai orang lain, dll. Kenapa harus latihan? Supaya kita bisa mengantisipasi struggle atau menyesuaikan diri dengan keadaan apapun. Nggak bosen-bosennya aku nulis hal penting ini, jalani saja prosesnya. Intinya tekun aja sama hal yang sedang kalian latih. Kata keramat yang orang-orang sering ucapin yakni proses nggak pernah mengkhianati hasil, dan itu bener banget.
Terbukti banget kalau latihan bikin kita makin bisa. Kalau aku sih, emang nggak ada basic sama sekali dalam bahasa Jepang, tapi karena latihan, mau bayar harga buat capek-capekan, tidur malem (subuh malah wkwkw) buat ngafalin kanji misalnya, nilainya pun nggak bisa bohong. Aku bersyukur banget pas semester satu bisa dapet IP yang baik dan nggak nyangka sama sekali malah. Aku tahu aku belum sepintar temen-temen yang lain, tapi aku nggak mau malu, aku lebih baik malu daripada nggak bisa sama sekali. Kalian juga bisa ngelakuin hal yang sama kok! Bahkan pasti bisa lebih baik dari aku.
3. Disiplin. Widiw... hmm kalian kayaknya udah bisa menerjemahkan satu kata itu ya. Sampe enek kali ya diingetin tentang disiplin. Itu sebuah tanda, kalau berulang kali diingetin, berarti hal itu adalah hal penting. Kenapa harus disiplin? Supaya sesuatu berubah. Kalau misalnya kita mau nurunin berat badan, kita harus disiplin olahraga dan makan-makanan yang sehat begitu juga dengan kuliah.
Kalau kita mau lulus dalam mata kuliah yang ada kita harus disiplin belajar. Disiplin masuk kuliah. Bayangin ya kalau misalnya udah ga ada pemahaman apa-apa tentang suatu mata kuliah tertentu tapi kita memilih untuk masa bodoh dengan matkul tersebut, apa nilai IP kita bisa secemerlang bintang di langit? Ngimpi sana sampe mampus. Ya ga bisalah woi! Disiplin! Disiplin!
Selain itu, disiplin masuk kuliah. Ya aku bukan mahasiswa dengan kerajinan tingkat dewa sih. Tapi aku peduli tentang kehadiran di kelas. Kenapa? Soalnya kalau peraturan di kampusku, >3 kali nggak masuk, nggak bisa ikut ujian dan otomatis nilai kita nggak bakal keluar, kalau nilai nggak keluar tandanya harus mengulang matkul yang sama.
Aku kadang bandel sih, misalnya males banget karena hari itu matkulnya banyak, jadi skip kuliah. Atau kalau yg benerannya aku sakit, tapi aku lama-lamain nggak masuknya. Jadi itu kebandelan yang ga perlu ditiru. Tapi aku nggak pernah sampe ngelewatin batas kehadiran yg ditentukan, aku masih sayang nyawaku di masa perkuliahan ini.
Bukan maksudnya kalian memaksakan kuliah saat kondisi kalian lagi lemah, tapi jangan sampe ngelewatin batas yg udah ditentuin aja, walaupun keajaiban bisa terjadi pas ujian, tiba-tiba mahasiswa yang lebih dari 3 kali nggak hadir based on absensi akademik bisa mengikuti ujian, yang sudah jelas akademik salah menginput absen dengan benar. Tapi mau ngandelin keajaiban itu terus? Tenang saja, nggak bakal bertahan lama percayalah. Apalagi kalau dosennya super kritis. Mau di absen akademiknya boleh mengikuti ujian, tapi di absen milik dosennya kalian kehadirannya kurang dari 75%, nilai kalian nggak bakal keluar.
Mari kita berusaha disiplin bersama-sama! Aku juga masih berjuang kok, hehehe jadi kedudukan kita sama, para pejuang kedisiplinan. Itu bakal berguna banget buat masa depan kita.
Kurang lebih seperti itu cara agar kita bisa melewati pertandingan dalam perkuliahan ini, setidaknya semester demi semester bisa dimenangkan. Untuk menjalani tips-tips di atas yang paling penting kita minta kekuatan sama Tuhan. Mengandalkan diri sendiri nggak bakal ngasih buah apa-apa. Tuhan nggak pernah minta kita harus dapet nilai sempurna, setidaknya kita nggak berhenti berjuang. Harus rendah hati juga supaya lewat tekanan yang tersaji, hati kita dibentuk. Ada sebuah kalimat dari chef Gordon Ramsey yang paling aku suka, yaitu "tekanan itu sehat". Kalimat sederhana tapi kalau dihidupi bener-bener meledakkan semangat di dalam diri. Tekanan ada untuk kebaikan kita juga kok, dan jangan gampang negative thinking dengan perlakuan orang lain. Pahami dulu maksud mereka menegur atau memarahi kita. Itu dulu ya
With ♡,
Kakak peri (yg ikhlas dong bacanya) :3
Tentang foto yang aku tampilin. Itu foto pertama kali jadi maba, disuruh pake twibbon gitu. Salah satu euforia jadi maba yang aku suka ya memposting foto pakai twibbon maaf norak wkwk. |
Comments